Mengapa Pemilihan Kertas untuk Brosur itu Penting?
Brosur adalah media cetak yang sudah lama dijadikan alat promosi oleh banyak orang, baik perusahaan besar maupun pelaku bisnis UMKM. Jika membicarakan brosur, hampir semua orang menaruh fokus pada desain, ilustrasi, dan layout brosur. Padahal, ada satu detail kecil yang berefek besar pada hasil cetak brosur itu sendiri, yakni jenis dan ketebalan kertas brosur.
Selain berpengaruh pada kesan visual, penggunaan jenis kertas untuk brosur juga berpengaruh pada daya tahan. Menggunakan jenis kertas yang terlalu tipis, kemungkinan besar brosur lebih mudah rusak. Sedangkan penggunaan jenis kertas yang terlalu tebal juga akan terkesan berlebihan. Sebagai alat promosi, kesalahan dalam pemilihan jenis dan ketebalan kertas brosur bisa menghilangkan daya tarik,. Calon konsumen bisa menganggap bisnis, produk, acara, atau layanan pada brosur terkesan tidak profesional dan ‘seadanya’.
Oleh karenanya, tidak hanya berfokus pada desain, ilustrasi, dan layout saja, memahami jenis kertas untuk brosur dan ketebalannya juga diperlukan agar tidak salah langkah.
Jenis Kertas Apa yang Paling Sering Digunakan untuk Percetakan Brosur?
Berikut ini adalah jenis kertas untuk cetak brosur yang paling populer dan sering digunakan.
1. Art Paper
Jenis kertas art paper adalah salah satu yang terpopuler dan sering digunakan. Karakteristik dari art paper ini memiliki permukaan kertas yang halus, licin, dan dapat menghasilkan warna cetakan yang tajam dan terlihat mengkilap. Jenis kertas art paper biasanya tersedia pada rentang ketebalan 100-150 gsm yang dinilai sebagai pilihan ideal sebab tidak terlalu tipis dan tidak terlalu untuk kebutuhan cetak brosur. Jika ingin kesan elegan, kamu bisa menambahkan finishing laminasi doff dan glossy pada kertas.
Telusuri juga: jenis-jenis finishing dalam percetakan agar brosur terlihat mewah dan tahan lama.
2. Art Carton
Karakteristik art carton hampir sama dengan art paper, hanya saja kertas art carton lebih tebal, berkisar antara 210 – 310 gsm dan tekstur kertasnya yang lebih kak. Art carton bisa dijadikan sebagai salah satu opsi dari jenis kertas untuk kebutuhan cetak brosur. Namun, karena karakteristik kertasnya yang lebih tebal, mencetak brosur dengan art carton memakan biaya yang lebih mahal.
3. HVS
Kertas HVS biasanya memang digunakan untuk fotokopi atau keperluan dokumen kantor. Namun, lebih dari itu, kertas HVS juga bisa digunakan sebagai salah satu jenis kertas untuk cetak brosur. Hanya saja, teksturnya lebih kasar dan warna pada hasil cetaknya tidak sepekat dan setajam menggunakan art paper dan art carton. Ketebalan kertas HVS berkisar 70-100 gsm, dimana jenis kertas ini bisa dijadikan solusi ekonomis.
4. Ivory dan Matte Paper
Jenis kertas lainnya yang dapat dijadikan sebagai material cetak brosur adalah ivory dan matte paper. aik ivory dan matte paper memang tidak sepopuler jenis kertas lainnya untuk cetak brosur. Kertas ivory memiliki karakteristik yang kokoh dengan ketebalan (210-310 gsm). Matte paper sendiri mirip dengan art paper, hanya saja permukaannya tidak mengkilap (glossy).
Menentukan Ketebalan Kertas Brosur yang Tepat
Di dalam industri percetakan, ada satu istilah yang umum digunakan untuk menyatakan ketebalan dan kekakuan kertas, yakni GSM (gram per square meter) atau gramatur. Berikut ini adalah ketebalan kertas yang sering digunakan untuk cetak brosur.
Ketebalan Kertas (GSM) | Karakteristik |
100 – 120 gsm | Tipis, ringan, biaya cetaknya jauh lebih murah |
150 gsm | Tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal, ketebalan kertas terpopuler dan ideal |
210 gsm | Lebih tebal dan kokoh |
260 – 310 gsm | Sangat tebal, hampir setara dengan kertas karton |
Rekomendasi kombinasi antara jenis dan ketebalan kertas untuk cetak brosur adalah art paper 150 gsm. Ini disebabkan oleh hasil cetaknya yang memberikan warna tajam serta detail yang lebih jelas, harga terjangkau sebab tidak lebih mahal dari art carton tapi jauh lebih baik daripada kertas HVS, dan bisa ditambahkan laminasi glossy, doff, atau UV spot.
Telusuri juga: perbedaan brosur, pamflet, dan leaflet
Tips Agar Brosur Lebih Menarik dan Tahan Lama
Berikut ini adalah tips tambahan agar brosur bisa menjadi lebih menarik dan tahan lama.
1. Perhatikan Finishing Laminasi
Finishing yang pas dapat meningkatkan nilai brand di mata pelanggan. Contohnya laminasi glossy memberikan kesan mengkilap pada permukaan brosur, doff memberikan kesan elegan, atau spot UV yang memberikan kesan mengkilap pada bagian logo perusahaan.
2. Tips dan Trik untuk Desain
Gunakan font yang mudah dibaca oleh pengguna, perhatikan ukuran besar kecilnya huruf dan angka. Selain itu, gunakan warna kontras agar bagian-bagian penting dapat terhighlight.
3. Gunakan Gambar atau Ilustrasi yang Berkualitas Tinggi
Jangan sampai menggunakan gambar atau ilustrasi yang buram atau pecah agar hasil cetak brosur tetap tajam.
4. Gunakan Tata Letak (Layout) yang Nyaman
Seimbangkan space yang ada, jangan terlalu rapat atau terlalu kosong sehingga brosur nyaman untuk dibaca.
Dengan ini, kamu dapat mengetahui jenis dan ketebalan kertas yang tepat untuk kebutuhan cetak brosur. Brosur bukan hanya sekedar lembaran kertas, tapi merupakan alat promosi yang turut mewakili kualitas dari suatu bisnis sekaligus mempengaruhi cara pandang calon konsumen terhadap produk atau layanan.
Ingin tahu lebih banyak tips seputar dunia percetakan? Baca artikel blog kami yang lain hanya di indokemasan.id. Jangan lupa untuk bagikan juga artikel ini agar semakin banyak orang yang tahu mengenai jenis dan ketebalan kertas yang tepat untuk brosur!
Kamu bisa hubungi tim Art Diary untuk berkonsultasi lebih lanjut terkait kebutuhan cetakmu dengan klik link disini.
Baca juga: tren kemasan standing pouch untuk berbagai kebutuhan industri
FAQ
- Berapa tebal brosur yang ideal?
Tebal brosur yang ideal adalah 150 gsm dengan jenis kertas art paper sebab cukup kokoh saat dibolak-balik berulang kali, ringan, dengan harga yang terjangkau.
- Bagus art paper atau art carton untuk cetak brosur?
Jika ingin kertas yang lebih tebal, kamu bisa gunakan art carton. Namun, art paper masih menjadi pilihan ideal sebab karakteristiknya yang tidak terlalu tebal atau terlalu tipis.
- Apakah perlu finishing laminasi untuk cetak brosur?
Sebenarnya tidak wajib, hanya saja dianjurkan sebab mampu menaikkan nilai brand atau perusahaan di mata calon pelanggan. Selain itu, laminasi juga mendukung agar brosur bisa tahan lama.